Beradaptasi menjadi new mom terkadang menjadi hal yang sulit bagi sebagian orang. Perubahan fisik, psikologis, dan hormonal pasca melahirkan dapat membuat mom merasakan berbagai perasaan negatif yang mengganggu.
Detik-detik pertama saat let-down reflex berlangsung, ASI keluar, sampai dengan si kecil mulai menyusu, sering menimbulkan perubahan mood, gelisah, sedih dan perasaan tidak enak lainnya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Rasa tertekan dan suasana hati yang suram, bahkan rasa sedih mendalam, takut, dan cemas. Inilah yang disebut dengan Dysphoric Milk Ejection Reflex atau D-MER.
D-MER terkait erat dengan perubahan hormon yang terjadi selama menyusui, yaitu hormon prolaktin dan dopamin. Prolaktin adalah hormon yang dibutuhkan saat memproduksi ASI. Sedangkan dopamin adalah hormon yang membuat rasa bahagia.
Nah, ketika mengalami let-down reflex, kadar prolaktin dalam darah menjadi tinggi sedangkan kadar dopamin tiba-tiba menurun drastis dan kembali naik saat let-down reflex berakhir. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa mom mengalami gangguan emosional saat sesi awal menyusui.
Cara menangani D-MER:
- Edukasi diri sendiri dan pasangan agar dapat saling memberi dukungan.
- Hindari hal lain yang dapat memicu stres, seperti kurang tidur, merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan sebagainya.
- Banyak minum air putih
- Mengkonsumsi makanan bergizi
- Istirahat yang cukup
- Olahraga
- Relaksasi
Jika mom mengalami D-MER parah dengan gejala depresi berat dan ekstrim, jangan tunda lagi untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan dari dokter. Dokter dapat memberikan resep obat untuk meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh. Meminum vitamin B kompleks dan ramuan herbal rhodiola sebagai suplemen juga dapat membantu meringankan gejalanya.
Selain pengobatan dari dokter, mom dapat berkonsultasi dengan ahli laktasi atau online support group agar gangguan emosional ini tidak mengakibatkan hal yang berbahaya bagi mom dan si kecil. Jangan menyerah ya, mom. Tetap semangat!
Salam, Mutter
Source: https://id.theasianparent.com/d-mer-rasa-frustasi-saat-menyusui
Comments