top of page
Writer's pictureLaurenzia Bianca

Mengetahui Tingkatan Ruptur Perineum atau Robekan Saat Persalinan



“Kemarin berapa jahitan?” Seringkali kita mendengar pertanyaan tersebut saat sedang menjenguk mom yang baru melahirkan. Mengapa perlu dijahit? Karena saat persalinan secara normal terjadi robekan pada jalan lahir bayi, yaitu vagina dan daerah di sekitarnya. Robekan inilah yang secara medis disebut dengan Ruptur Perineum.


Robeknya jaringan kulit dan otot di area tersebut normal terjadi, hal ini akibat peregangan atau tekanan saat mom mengejan untuk melahirkan bayinya. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada mom yang baru pertama kali melahirkan, melahirkan janin berukuran besar, menjalani proses persalinan dengan waktu yang lama, atau membutuhkan alat bantu persalinan seperti forceps dan vacuum.


Berdasarkan kedalaman atau panjangnya robekan, ruptur perineum dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu:


Tingkat 1

Ruptur perineum tingkat 1 merupakan tipe robekan yang tergolong paling ringan. Pada tingkat ini, bagian yang robek adalah kulit di sekitar permukaan mulut vagina. Robekan ini tidak memerlukan jahitan dan bisa sembuh dalam waktu satu minggu.


Tingkat 2

Pada tingkat 2, bagian yang robek adalah kulit dan otot-otot perineum di bagian dalam vagina. Kondisi ini perlu ditangani dengan jahitan dan membutuhkan waktu sekitar beberapa minggu untuk pulih kembali.


Tingkat 3

Ruptur perineum tingkat 3 terjadi ketika robekan terjadi pada kulit dan otot vagina, perineum, hingga anus. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan karena bisa menyebabkan pendarahan yang serius.


Tingkat 4

Tingkatan ini adalah tingkatan ruptur perineum yang paling parah. Kondisi ini terjadi ketika robekan sudah mencapai anus dan rektum atau bahkan usus besar. Kondisi ini perlu ditangani dengan operasi.


Untuk meringankan rasa nyeri ruptur perineum, mom dapat mencoba tidur dengan posisi miring, serta gunakan alas yang empuk ketika duduk untuk mengurangi tekanan pada area yang luka. Jangan mengangkat beban berat, dan pastikan area vagina dan perineum tetap bersih dan kering agar tidak terhindar dari infeksi.


Mom juga bisa memberi kompres dingin untuk mengurangi bengkaknya, dan mengkonsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dan anjuran dokter. Apabila selama masa pemulihan mengalami demam, terdapat nanah pada luka, atau nyeri yang tidak tertahankan, segera dapatkan penanganan dari dokter.


Nah, selain penanganan setelah terjadinya ruptur perineum, ada juga beberapa tips untuk mengurangi risiko terjadinya robekan ini. Mom dapat melakukan senam kegel untuk memperkuat otot dasar panggul. Pijatan perineum secara rutin selama hamil dan menjelang persalinan juga dipercaya dapat meningkatkan kelenturan jalan lahir bayi.


Dan yang terpenting, jangan lupa menjaga kondisi kesehatan selama hamil dengan menjalani pola makan sehat dan olahraga teratur serta mengkonsumsi vitamin. Saat menjelang persalinan, mom dapat mengompres area perineum dengan handuk hangat untuk meningkatkan aliran darah dan membuat otot rileks.


Salam, Mutter



Source: https://www.alodokter.com/seperti-ini-penanganan-ruptur-perineum-tingkat-1-2


70 views0 comments

Comments


bottom of page