Seperti yang diketahui, ASI dinilai merupakan sumber nutrisi yang paling ideal bagi bayi. Pasalnya, ASI mengandung antibodi serta zat-zat yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Selain itu, ASI memang memberikan manfaat kesehatan yang sangat tinggi dan dapat mengatasi masalah kesehatan seperti pilek, asma, infeksi telinga, diabetes hingga leukimia.
Disisi lain, tidak semua ibu memiliki kemampuan untuk memberikan bayinya ASI eksklusif sehingga butuh cara lain yaitu donor ASI. Ibu menyusui yang tetap bekerja sering merasa kekurangan ASI dan tertarik mencari donor. Begitu pun beberapa ibu yang menderita penyakit tidak dapat memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.
Dalam ulasan Orami.co.id, beberapa kondisi bayi yang berhak menerima donor ASI:
Bayi prematur
Bayi dikatakan memiliki "gagal untuk berkembang"
Bayi yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu formula
Bayi yang memiliki masalah metabolisme atau malabsorpsi
Bayi yang immunocompromised atau memiliki penyakit menular.
Jika moms atau si kecil mengalami hal tersebut, donor ASI bisa jadi salah satu jalan keluar. Namun, tetap banyak hal yang patut diperhatikan. Hindari memeroleh ASI donor secara informal karena meski dalam kasus yang jarang terjadi, ASI mungkin dapat menularkan virus seperti HIV dan hepatitis C, bakteri, dan kuman lainnya. ASI donor dari jaringan pribadi (informal), biasanya tidak diproses atau dipasteurisasi dengan benar seperti yang dilakukan oleh bank susu formal.
Oleh karena itu, saat Moms berencana untuk menggunakan donor ASI secara informal, maka pastikan Moms sudah mengetahui benar mengenai sejarah kesehatan sekaligus tes darah dan catatan medis terakhir sang calon pendonor.
Pastikan juga mereka tidak memiliki riwayat kesehatan berbahaya. Pastikan kondisi medis dan gaya hidup pendonor sehat dan aman untuk si kecil. Itu dia Moms, hal-hal penting terkait dengan donor ASI bagi bayi.
Semoga bisa bermanfaat, ya.
Comentários